Diterbitkan : 2 menit yang lalupada
Oleh Francois Murphy
VIENNA (Reuters) – Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berharap langkah Iran untuk membatasi stok uraniumnya hingga mencapai tingkat senjata akan bertahan, karena dewan direksi badan tersebut akan meloloskan resolusi yang dirancang oleh Barat yang dapat menggagalkan hal tersebut.
Iran telah mengambil langkah-langkah untuk tidak lagi memperluas stok uranium yang diperkaya hingga 60%, mendekati sekitar 90% dari tingkat senjata, Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam sebuah laporan kepada negara-negara anggota pada hari Selasa menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB. Dewan Gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara yang dimulai pada hari Rabu.
Grossi mengatakan dia menengahi langkah tersebut di Iran pekan lalu, namun para diplomat mengatakan hal itu tergantung pada negara-negara Barat yang mengabaikan upaya mereka untuk mengeluarkan resolusi yang mengkritik Iran. Inggris, Perancis, Jerman dan Amerika Serikat terus maju dan secara resmi menyerahkan rancangan undang-undang tersebut kepada Dewan pada hari Rabu.
Saya pikir ini adalah langkah nyata ke arah yang benar,” kata Grossi pada konferensi pers, mengacu pada langkah menuju pembekuan, yang akan membatasi jumlah uranium yang telah diperkaya Iran hingga 60%, jika diperkaya lebih lanjut, untuk jangka waktu yang lama. empat senjata nuklir, menurut tolok ukur IAEA.
Resolusi tersebut menindaklanjuti resolusi terakhir yang disahkan pada bulan Juni, yang hanya ditentang oleh Rusia dan Tiongkok, mengkritik Iran karena kurangnya kerja sama dengan IAEA dan meminta agar Grossi membuat laporan “komprehensif” mengenai aktivitas Iran.
Para diplomat mengatakan tujuannya adalah untuk menekan Iran agar melakukan perundingan untuk menyetujui pembatasan baru terhadap kegiatan nuklirnya sebelum perjanjian tahun 2015 dengan negara-negara besar berakhir pada bulan Oktober, meskipun perjanjian itu gagal setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian tersebut pada bulan Oktober. 2018.
Ini adalah pertemuan Dewan IAEA triwulanan terakhir sebelum Trump mulai menjabat pada bulan Januari, dan masih belum jelas apakah ia akan terbuka untuk negosiasi semacam itu.
“Saya meminta Republik Islam Iran … jika memungkinkan untuk berhenti meningkatkan persediaan 60% uranium. Dan saya harus mengatakan bahwa permintaan saya ini diterima oleh Iran,” kata Grossi dalam pidatonya di hadapan Dewan sebelum konferensi persnya.
Dia tidak memberikan jawaban langsung ketika ditanya apakah itu berarti Iran telah membuat komitmen, dan dia mengatakan bahwa dalam pembicaraannya, tindakan Iran tidak bergantung pada tidak adanya resolusi.
Iran cenderung marah terhadap kritik seperti resolusi dan di masa lalu telah menanggapinya dengan meningkatkan aktivitas nuklirnya atau mengurangi pengawasan IAEA.
(Laporan oleh Francois Murphy, Penyuntingan oleh William Maclean)