Diterbitkan : 49 detik yang lalupada
Oleh James Davey
LONDON (Reuters) – Pengecer pakaian murah Primark memperkirakan akan mengalami perdagangan yang baik menjelang Natal, kata bos perusahaan induknya pada hari Selasa.
“Kami pikir Natal akan menjadi hari yang baik,” George Weston, CEO Associated British Foods, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara setelah kelompok tersebut melaporkan hasil tahunannya.
Ia menyoroti kekuatan rangkaian produk Primark dan mencatat “ada lebih banyak daya beli konsumen yang tersedia bagi pembeli kami.”
Weston mengatakan perdagangan Primark telah membaik setelah AB Foods memperbarui pasar pada 5 September.
Dalam pernyataan itu, Primark memperkirakan penjualan like-for-like akan turun 0,5% pada semester kedua hingga 14 September. Namun, hasilnya ternyata naik 0,5%, katanya.
Dia mengatakan perdagangan pada bulan September dan sebagian besar bulan Oktober “sangat kuat”, diikuti oleh “beberapa minggu yang tenang” karena cuaca yang lebih hangat membuat pembeli enggan membeli mantel dan pakaian rajut.
“Kami belum pernah melihat reaksi terhadap cuaca seperti ini sebelumnya. Pembeli kami membelanjakan uangnya saat dia membutuhkannya, bukan untuk mengantisipasi membutuhkan sesuatu,” kata Weston.
Dalam anggaran minggu lalu, pemerintahan Partai Buruh yang baru menaikkan iuran Asuransi Nasional, atau jaminan sosial, sebesar 1,2 poin persentase menjadi 15% dari bulan April, dan juga menurunkan ambang batas kapan perusahaan mulai membayar menjadi 5.000 pound dari 9.100 pound per tahun. Pemerintah juga menaikkan upah minimum bagi sebagian besar orang dewasa sebesar 6,7% dari bulan April.
Weston mengatakan perubahan NI akan merugikan Primark, yang mempekerjakan 40.000 orang di Inggris, “puluhan juta” pound, meskipun kenaikan upah minimum telah diantisipasi.
“Kami harus bekerja keras untuk mengimbanginya, hal terakhir yang akan kami lakukan adalah menaikkan harga,” katanya, sambil menekankan bahwa harga Primark tidak akan naik pada musim gugur/dingin.
Namun, CEO tersebut menyambut baik fokus pemerintah pada pertumbuhan.
“Jika kita mengalami pertumbuhan, jika kita mendapatkan lebih banyak daya beli khususnya konsumen kita, saya pikir itu akan sangat membantu,” katanya.
(Laporan oleh James Davey; Penyuntingan oleh Sachin Ravikumar)